Menurut kebanyakan orang, bisa ular dan ular adalah hal yang saling terkait satu sama lain. Hal ini menjadi anggapan umum, bahwa semua ular itu berbisa, tapi ini adalah anggapan yang keliru. Dari 2.700 spesies yang dikenal dari ular hanya 300 yang berbisa.
Jadi apakah bisa ular itu?, bagaimana ular mendapatkannya dan mengapa mereka memilikinya??. Ini adalah pertanyaan yang memiliki ketertarikan herpetologis, dan sama halnya bagi ilmuwan lainnya yang memiliki ketertarikan yang sama dengan hal ini. Venom sendiri adalah racun yang dikeluarkan oleh hewan baik untuk tujuan defensif atau ofensif. Venom berasal dari enzim pencernaan yang awalnya terletak di perut. Sepanjang jutaan tahun, venom telah mengalami perkembangan yang cukup banyak, dan pada beberapa hewan telah menjadi sangat berbeda dari asal mulanya.
Jenis racun tergantung pada jenis hewan. Pada laba-laba racun disimpan dalam formasi yang sederhana. Racun ini berasal dari enzim pencernaan yang tersedia cukup banyak. Laba-laba menggunakan bisa mereka untuk mengubah makanan yang keras yang berasal dari serangga, kemudian mereka mengulitinya dan merubah kedalam bentuk yang mudah dicerna dan bergizi padat.
Dalam serangga racun digunakan terutama sebagai senjata pertahanan diri (defense). Tawon, lebah dan semut menggunakan asam format dalam sengatan mereka, yang menyebabkan sensasi terbakar dan menyakitkan. Hal ini digunakan untuk membunuh atau melukai musuh mereka, sehingga membuat predator mereka berpikir dua kali untuk menyerang mereka lagi.
Hewan amfibi menggunakan racun mereka untuk pertahanan. Dalam amfibi racun disekresi melalui kelenjar di kulit untuk membuat hewan menjadi "Tak enak". Sehingga, secara umum kita dapat melihat racun adalah adaptasi dan pertahananan diri yang baik bagi hewan, terutama untuk mempertahankan eksistensi mereka di habitatnya. Sebuah hewan vertebrata diketahui mampu beradaptasi dengan cara ini kecuali satu, yaitu burung. Burung-burung adalah satu-satunya class yang tak memiliki racun apapun.
Jadi apakah bisa ular itu?, bagaimana ular mendapatkannya dan mengapa mereka memilikinya??. Ini adalah pertanyaan yang memiliki ketertarikan herpetologis, dan sama halnya bagi ilmuwan lainnya yang memiliki ketertarikan yang sama dengan hal ini. Venom sendiri adalah racun yang dikeluarkan oleh hewan baik untuk tujuan defensif atau ofensif. Venom berasal dari enzim pencernaan yang awalnya terletak di perut. Sepanjang jutaan tahun, venom telah mengalami perkembangan yang cukup banyak, dan pada beberapa hewan telah menjadi sangat berbeda dari asal mulanya.
Jenis racun tergantung pada jenis hewan. Pada laba-laba racun disimpan dalam formasi yang sederhana. Racun ini berasal dari enzim pencernaan yang tersedia cukup banyak. Laba-laba menggunakan bisa mereka untuk mengubah makanan yang keras yang berasal dari serangga, kemudian mereka mengulitinya dan merubah kedalam bentuk yang mudah dicerna dan bergizi padat.
Dalam serangga racun digunakan terutama sebagai senjata pertahanan diri (defense). Tawon, lebah dan semut menggunakan asam format dalam sengatan mereka, yang menyebabkan sensasi terbakar dan menyakitkan. Hal ini digunakan untuk membunuh atau melukai musuh mereka, sehingga membuat predator mereka berpikir dua kali untuk menyerang mereka lagi.
Hewan amfibi menggunakan racun mereka untuk pertahanan. Dalam amfibi racun disekresi melalui kelenjar di kulit untuk membuat hewan menjadi "Tak enak". Sehingga, secara umum kita dapat melihat racun adalah adaptasi dan pertahananan diri yang baik bagi hewan, terutama untuk mempertahankan eksistensi mereka di habitatnya. Sebuah hewan vertebrata diketahui mampu beradaptasi dengan cara ini kecuali satu, yaitu burung. Burung-burung adalah satu-satunya class yang tak memiliki racun apapun.
0 Tanggapan:
Posting Komentar